Acara

Home » Acara » UBN Gelar International Guest Lecture Hadirkan Pakar Sejarah Taiwan

IMG-20230406-WA0071(1)

UBN Gelar International Guest Lecture Hadirkan Pakar Sejarah Taiwan

BANDA PSJ: Universitas Banda Naira (UBN) mengelar International Guest Lecture, dengan menghadirkan tiga pakar sejarah asal universitas ternama di Taiwan, yakni Dr. Frank Dhont dari Associete Professor National Cheng Kung University, Dr. En-Yu Huang dari pakar  sejarah Dutc Voc Towns and Fotresses in Taiwan dan  Dr. Sheng Fa Hsu dari Depertemen of Culture Heritage and Architeture Taippei National University Of The Arts.

Kegiatan Internastional Guest Lecture yang dimotori Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UBN itu di hadiri oleh sejumlah mahasiswa, dosen UBN dan para pengiat sejarah Banda yang berlangsung di Aula Des Alwi, Kecamatan Banda Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (6/4/2023).

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UBN Bidiono Senen, S.Pi., M.Si. Dalam sambutanya Warek I itu, berharap ke depan bisa ada kerja sama antara UBN dan universitas luar negeri tersebut. Bertindak sebagai moderator dalam kuliah tamu internasional itu adalah sekertaris Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UBN Rahma Temarwut, S.Pd., M.Pd.

Dr. Frank Dhont, dalam paparan materinya berjudul “Orang Banda di Tiwan: Dari Narasi ke Fakta Sejarah,” menjelaskan bahwa sejarah kehadiran orang Banda di Taiwan, bermula dari penangkapan penduduk Banda oleh Belanda di bawah komando Gubernur Jenderal VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) Jan Pieterszoon Coen pada 1621.

Pasca Belanda pimpinan Coen, menaklukan Banda dan mengeksekusi mati separuh penduduknya, sebagian penduduk Banda yang selamat dari genosida 1621 , tertangkap kemudian di bawa Belanda untuk dipekerjakan membangung benteng pertahanan Belanda di Taiwan sejak bangsa Kolonial itu menguasai Negeri Formosa tersebut pada 1624-1662.

Pada 1662, Belanda membangun Fort Zeelandia di Taiwan sebagai markas besar dan pusat bisnis Internasional dengan komuditas ungulanya adalah Tebu dan Rusa. Orang Banda menjadi pekerja pembangunan benteng tersebut karena dianggap kuat dan berbadan tegap.

Sehubungan dengan itu, Dr. En-Yu Huang, menjelaskan bahwa konstruksi bangunan benteng Kolonial Belanda di Taiwan dan di Banda Naira memiliki kemiripan. “Simbol-simbol bangsawan Belanda yang terukir di dinding benteng Zeelandia di Taiwan, juga terdapat pada Benteng Revengie di Pulau Ay, dan benteng-benteng Belanda lainnya di Banda.” Ujarnya menjelaskan.

Usai kuliah tamu internasional ini digelar masing-masing pemateri diberikan sertifikat penghargaan dari Universitas Banda Naira dan diserahkan langsung oleh Warek I UBN. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama. * (K.R).

Posted in ,

Artikel Terbaru

Archives

Kategori