Berita

Home » Berita » Mahasiswa Sejarah STKIP HATTA-SJAHRIR Jadi Tour Guide Untuk Laskar Rempah

Laskar rempah

Mahasiswa Sejarah STKIP HATTA-SJAHRIR Jadi Tour Guide Untuk Laskar Rempah

Sebanyak 37 Laskar Rempah yang merupakan keterwakilan dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia telah melakukan perjalanan mengarungi laut bersama Kapal Muhibah Budaya Jalur Rempah KRI Dewaruci tiba di Banda Naira, Maluku Tengah, Minggu (19/06), lalu.

Setelah sebelumnya kapal latihan milik TNI Angkatan Laut itu, mengambil titik start pelayaran dari pelabuhan Surabaya menuju Makassar, Bau-Bau dan Ternate, Banda Naira dan akan ke berlayar ke Kupang Nusa Tenggara Timur.

Kehadirian Laskar Rempah di pelabuhan Banda Naira, disambut antusias masyarakat setempat dan keterwakilan masyarakat Banda Eli dengan ritual adat dan tarian cakalale. Warga juga berkesempatan naik ke kapal KRI Dewaruci, bersua foto dan menikmati keindahan kapal bersejarah itu.

Di antara rangkaian kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah Program Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjen Kebudayaan), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Banda Naira, Maluku Tengah, para peserta Laskar Rempah berkunjung ke situs-situs bersejarah di Naira.

Empat mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan (STKIP) Hatta-Sjahrir menjadi pemandu wisata (tour gude), masing-masing atas nama Megawati Abdin, Ade Tasya Telehala, Hanatia Puasa dan Witri Sudin.

Mahasiswi Prodi Sejarah yang ditugaskan menjadi tour gude selanjutnya memandu peserta Laskar Rempah untuk menjejaki situs-situ bersejarah tinggalan Kolonial, hingga Rumah Pengasingan Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia. Diantaranya, Benteng Belgika, Benteng Nassau, Meseum Rumah Budaya, Rumah Pengasingan Bung Hatta, Sjahrir, Ciptomangunkusumo, Iwa Kusumasumateri dan Mesjid bersejarah Kampung Baru. Masing-masing mahasiswa memandu kuraung lebih 10 orang Laskar Rempah.

“Tugas kami mendampinggi dan mengabarkan informasi kesejarahan setiap tempat-tempat yang didatangi para laskar rempah, termasuk menjawab pertanyaan peserta Laskar Rempah yang membutuhkan informasi mendalam terkait sejarah situs-situs itu.” Kata Witri Sudin, mahasiswi yang menjadi tour gude.

Untuk di ketahui, Banda Naira merupakan kawasan destinasi yang potensial dan cukup lengkap di Indonesia. Dari darat hingga ke dalaman laut. Agrowisata pala, kayu manis dan kenari, wisata bahari, daving, spot mendaki puncak Gunung Api spot pantai dan pesisir. Sebagai kota tua dengan aristek kolonial, Banda Naira menjadi kawan cagar budaya yang unik. Menjadi museum alam bagi pecinta spot wisata sejarah dan budaya religi dan wisata bahari. (Man). Sumber Malukunews.co

Posted in

Artikel Terbaru

Archives

Kategori